Kehidupan ialah sebuah perjalanan yang tak direncana. Di situ lah kita akan bertemu jalan kebahagiaan dan jalan kesedihan. Perjalanan yang indah itu sudah pasti berliku-liku. Namun, setiap buku kehidupan pasti ada penghujungnya....
Tiada lagi cahaya yang menyinari relung hatiku saat ini, segalanyanya redup, sirna dan seakan terpadam, kelam...
Kuntum-kuntum senyum yang menemani juga seakan menghilang...
Titisan air mata ini, mejadi percikan yang semakin memecah kelopak jiwa
Semuanya menjadi satu dan membanjiri kolam sanubari yang membelah belukar kesedihanku.
Detik ini,
Aku masih terluka, masih derita, oleh dia yang menghadiahkan aku sebuah luka
Membuatkan aku terdiam hilang bicara,
Membuatkan aku kaku terkesima, hilang kata-kata..
Kedukaan dan kehampaan menerobos ke dalam jiwa, bertamu, dan bermukim duka lara
Di sudut hati yang tak bernombor,
Menggenggam urat-urat nadi yang terluka sekian lama, luka itu, meratah daging kehidupan menemani ku ialah lara, dalam dunia tak bernama..
Biarkan aku tenggelam
Dalam lantera malam yang sepi dan sunyi
Aku seperti pungguk , tidak jemu menatap wajah bulan,
Mengetuk pintu malam.
Aku seperti ombak , tidak jemu memuja pantai
Menanti tebing kasih terbuka , menyambut tangan sebuah hati yang terluka.
Kutitipkan warkah tanpa suara,
Terima kasih ,
Kerana menghadiahkan aku sebuah luka
Menjadi makam sekeping hati,
Pada sebuah jiwa...
Aku berharap engkau segera pergi dari kehidupan ini..
Terlalu banyak derita yang engkau beri, terlalu banyak kenangan pahit yang engkau cipta sehingga ia menghantui hidupku saban waktu..
Lara hati
-Aku Dan Hatiku-
- Dapatkan pautan
- X
- E-mel
- Apl Lain
- Dapatkan pautan
- X
- E-mel
- Apl Lain
Ulasan
Catat Ulasan