Sepertinya kehidupanku lebih menyakitkan dari yang dibayangkan semua orang. Aku telah banyak mengenal rasa sakit yang tidak boleh lagi didefinisikan dengan kata. Seperti paku yang selalu meninggalkan lubang pada kayu ketika ditancapkan. Paku itu telah tercabut tapi lubang itu, rasa sakit itu akan selalu tertinggal. Berbekas dan meninggalkan kesedihan yang tidak akan hilang maupun dihapus.
Aku terus bertahan sampai nafas terakhir. Mengatakan kepada diri sendiri bahwa aku selalu akan boleh melalui semuanya sendirian. Tapi aku juga manusia biasa yang ada kalanya akan berada pada tahap terbawah, bersedih dan terjatuh. Dan disaat itu aku memerlukan orang lain yang sampai saat ini selalu kunantikan. Ku khayalkan. Dan hanya menjadi ilusi yang menjadi penghibur jiwa yang mati.
Aku tertatih, bertahan hidup dalam setiap keadaan yang paling tidak memungkinkan. Berusaha memotivasi diri, membohongi diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja. Tapi itu hanya kemunafikan kerana rasa ini akan terus berlanjut hingga kematian menjemputku. Adakalanya aku takut akan kematian. Dan selalu takut kehilangan lagi. Aku sudah tidak kuat untuk kehilangan lagi. Sekecil apapun kehilangan itu.
Aku menjadi penyendiri. Kesepian diantara ramainya dunia maya. Menuliskan sesuatu yang tidak berarti bagi siapa pun tapi berarti banyak bagiku. Aku yang sudah kehilangan semangat untuk hidup menghadapi setiap liku kehidupan yang menyakitkan. Sesekali hilang arah dan tujuan.
Saat aku masih remaja, aku mengingat diriku dan keegoanku yang begitu optimis menatap masa depan. Tapi kini itu hanya menjadi sisa-sisa semangat yang ditelan penyakit yang tidak bisa lagi di sembuhkan oleh apapun. hanya menjadi ingatan manis untuk dikenang, ditangisi dan ditertawakan. Kerana hidup bagiku hanya sebatas permainan. Aku telah kalah dalam kehidupan. Ingin segera mengakhirinya, tapi ketakutan akan rasa sakit yang hadir bersamaan dengan kehilangan jiwa itu sendiri. Ironis....
Jangan bertanya kepadaku tentang rasa sakit karena aku adalah rasa sakit itu sendiri. Jangan ceritakan kebahagian dan kasih sayang padaku kerana aku takut itu hanya dongeng yang lebih menyakitkan lagi.... menyedihkan!!
Apakah hatiku terjaga dan masihkah aku punya hati ??
Allahu.....
Aku Dan Hatiku
Apakah hatiku terjaga dan masihkah aku punya hati ??
Allahu.....
Aku Dan Hatiku
Ulasan
Catat Ulasan